YUK KENALAN SAMA ANTROPOLOGI
Desember 31, 2020
Halo teman-teman, apa kabar?
Semoga sehat-sehat aja ya, aamiin.
Kembali lagi nih bersama aku, ambivert yang suka sama dunia musik. Oke skip.
Kali ini aku bakal ngebahas
mengenai Antropologi nih teman-teman, jurusan yang saat ini aku tekuni (bentar
lagi lulus, yeaay!!).
Salah satu tujuan untuk aku ngeblog ya ini, aku mau sharing-sharing ke teman-teman semua tentang ilmu yang aku dapatkan selama di perkuliahan. Aku jamin deh teman-teman akan mendapatkan insight baru lewat tulisan-tulisan aku haha.
Selain itu, tujuan aku bikin tulisan seputar dunia Antropologi itu biar masyarakat Indonesia secara umumnya menjadi kenal lebih dekat dengan dunia Antropologi dan bisa kedepannya menghargai serta menjaga kebudayaan itu sendiri. Well, agak terdengar seperti sebuah harapan semu, tapi ya kalau ga dicoba, siapa yang tahu, kan.
Kita sebagai generasi penerus harus menjaga nilai-nilai budaya yang sudah ada, sebab itu adalah aset berharga kita. Kalau gak berharga, kenapa negara tetangga suka nyuri budaya kita? Iya gak? Semangat !!!
Tanpa perlu berlama-lama
lagi, here we go.
Secara umum nih, Antropologi itu salah satu cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari manusia. Eitts, manusia? Apa bedanya dong kalau gitu sama psikologi dan ilmu lainnya yang mempelajari manusia? Jadi gini teman-teman, dikarenakan "manusia" itu adalah makhluk hidup yang sangat kompleks dan tentunya ia juga bersosialisasi dengan makhluk hidup lainnya (tidak sebatas hubungan dengan manusia, tapi bisa juga berhubungan dengan hewan, tumbuhan, ataupun alam sekitarnya).
Manusia sebagai individu yang hidup dalam lingkungan masyarakat, tidak terlepas dari nilai dan norma yang mengikat dirinya. Misalnya nilai budaya, nilai keagamaan, tradisi turun temurun, perihal mana yang baik dan yang buruk, hal-hal politis yang terjadi di sekitarnya, ataupun perihal bagaimana nilai-nilai tersebut membentuk manusia itu dalam proses ia tumbuh dan berkembang.
Singkatnya gini deh, coba teman-teman perhatikan dalam diri teman-teman, hal apa yang sering teman-teman temui di lingkungan teman-teman? Misalnya cowo tidak boleh main mainan cewe maupun sebaliknya; berjilbab di lingkungan teman-teman (bagi wanita) mungkin sebagai sebuah keharusan tapi di suatu tempat di belahan bumi, hal tersebut tidak wajib; atau misalnya logat bicara teman kita berbeda dengan teman yang lain. Itu salah satu contoh bagaimana nilai-nilai tersebut di turunkan kepada gerasi setelahnya untuk membentuk seorang manusia di lingkungannya.
Antropologi pada dasarnya
terbagai dua nih.
Antropologi Biologi dengan cabangnya Antropologi Fisik, adalah cabang ilmu Antropologi yang memfokuskan kajiannya sebagai organisme biologis, yang salah satunya menekankan pada kajian masalah evolusi manusia. Misalnya nih teman-teman tertarik terhadap teori-teori evolusi manusia, teman-teman bisa mendalami Antropologi Biologi tersebut. Siapa tahu nanti teman-teman yang bakal nemuin the missing link antara manusia pra-sejarah itu dengan manusia modern.
Nah, kalau Paleoantropologi itu kajian yang khusus yang meneliti sisa-sisa tubuh yang membatu atau disebut fosil yang di temukan di dalam tanah. Pada kajian ini mempelajari keragaman manusia di dunia dari segi fisiknya. Teman-teman bisa melihat fakta di lapangan bagaimana ciri-ciri fisik pada orang Afrika yang bertubuh tinggi tegap, warna kulit hitam kecoklatan, berkaki panjang, stamina kuat, di bandingkan masyarakat Eropa dengan warna kulit putih, tubuh tegap, warna rambut beragam (ada merah, pirang, dsb), serta mata berwarna biru, dan sebagainya.
Antropologi Biologi ini cocok deh sama teman-teman dari ranah ipa atau saintek yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan masa lalu. Kita nanti akan terjun ke lapangan untuk meneliti secara langsung, bisa bertahun-tahun hingga puluhan tahun untuk mengungkap fakta sebenarnya demi kepentingan ilmiah itu sendiri.
Selanjutnya kita beralih ke cabang antropologi lainnya, yaitu Antropologi Budaya. Seperti namanya, kajian pada antropologi budaya umumnya mempelajari kebudayaan masyarakat dari berbagai bangsa diseluruh dunia.
Pada kajian prehistori, mempelajari sejarah perkembangan dan persebaran semua kebudayaan manusia sebelum manusia mengenal tulisan. Namun teman-teman tidak akan menemukan kajian ini kalau masuk antropologi, sebab di Indonesia kajian mengenai prehistory itu dipelajari pada jurusan arkeologi.
Kajian etnolinguistik merupakan kajian yang spesifik meneliti masalah bahasa. Manusia diberikan kelebihan oleh sang Maha Pencipta untuk bisa menciptakan simbol-simbol sebagai alat komunikasi. Teman-teman pernah berfikir gak sih, kenapa bahasa di dunia ini beragam? Ada Mandarin, Tagalog, bahasa inggris, Arab, Spanish, dsb? Kenapa gak satu bahasa aja, ya? Biar seragam aja gitu. Bagaimana itu bisa terjadi? Nah, nanti teman-teman bisa temukan jawabannya ketika teman-teman tertarik menggeluti bidang Etnolinguistik. Salah satu alasan saya tertarik mempelajari Antropologi ya karena hal ini, saya dahulu selalu penasaran kenapa bahasa di dunia ini beragam padahal nenek moyang kita (baca: Nabi Adam) berasal dari kawasan Timur Tengah.
Sesuai namanya, kajian pada antropologi terapan difokuskan untuk hal-hal terapan seperti pembangunan. Seperti yang terjadi pada masa Orde Baru dibawah rezim Soeharto dengan ideologi pembangunannya, disaat yang bersamaan antropologi digunakan untuk merekayasa sosial dimana pada saat itu masyarakat dirancang agar bisa menerima pembangunan.
Hal yang paling membekas ketika aku mengambil matakuliah ini, pada masa orde baru, pemerintah kala itu membangun rumah bagi orang-orang suku bangsa Dani. Tentunya konsep rumah yang di bangun oleh pemerintah orde baru merupakan konsep rumah modern yang selama ini kita kenal. Tapi sayangnya, konsep rumah modern ini tidak di sukai oleh orang Dani, karena rumah bagi orang Dani itu posisinya sangat sakral, ada ruang-ruang di dalam rumah yang tidak boleh bercampur antara laki-laki dan perempuan (sebagaimana konsep rumah modern, laki-laki dan perempuan yang telah menikah, tidur dalam kamar yang sama). Akhirnya, program rumah itu gagal dan orang Dani lebih memilih rumah adatnya sendiri. Tidak adanya keterlibatan antropolog dalam program itu juga salah satu sebab kegagalan program tersebut. Tentunya antropolog lebih mengerti perihal hal tersebut.
Lantas bagaimana nih dengan antropologi sosial? Apa bedanya dengan antropologi budaya? Di Indonesia, beberapa kampus ada yang memfokuskan pada antropologi budaya (misalnya UGM) dan ada juga yang memfokuskan pada antropologi sosial (misalnya UI). Antropologi sosial, seperti namanya nih, memfokuskan pada aspek-aspek sosial (tentu tidak melupakan hal-hal budaya), misalnya seperti permasalahan sosial di kota, gender equality; gerakan-gerakan agraria; perlawanan atas dominasi suatu power atau mempelajari hubungan manusia desa-kota (rural-urban). Singkatnya, antropologi manusia mengulas aspek manusia dalam relasi-relasinya dari sudut pandang sosial.
Nah, seperti itulah
kira-kira gambaran Antropologi dan cabang-cabang kajian ilmunya. Antropologi
cocok nih buat teman-teman yang tipe orangnya selalu ingin tahu, berwawasan
luas, suka bertanya-tanya tentang suatu hal, dan open minded. Sebab
di antropologi kita belajar semuanya. Kita belajar ekonomi, politik, bisnis,
biologi, ekologi, medis, pariwisata, komunikasi bahasa dan masih banyak lagi.
Manfaat yang aku dapetin dari belajar antropologi selama ini diantaranya antropologi mengajarkan aku untuk menjadi individu yang bisa berfikir kritis. Kenapa? Sebab di antropologi kita melihat segala permasalahan dari berbagai sudut pandang, kita juga tidak diperbolehkan untuk mempunyai sikap etnosentrisme. Selain itu, aku jadi tahu jikalau banyak permasalahan sosial yang terjadi di negeri ini. Contohnya, polemik permasalahan menghilangkan kolom agama di KTP. Di satu sisi ada yang berpendapat kalau penduduk Indonesia harus beragama sesuai dengan agama yang telah di akui (islam, katolik, protestan, konghucu, hindu, budha) dan argumen-argumen lainnya kenapa kolom agama harus tetap dipertahankan. Namun disisi lain ada yang melihat bahwa Indonesia itu terdiri dari kebudayaan yang berlimpah. Dengan begitu, timbulah kepercayaan-kepercayaan atau agama lokal seperti Kejawen dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, Marapu dari Sumba, Sunda Wiwitan dari Kanekes, Banten dan masih banyak lagi agama lokal lainnya. Alhasil, masyarakat-masyarakat yang menganut kepercayaan lokal tadi "terpaksa" untuk beralih ke kepercayaan yang telah diakui di Indonesia dengan tujuan untuk mempermudah urusan administrasi dan sebagainya.
Dalam hal ini, tentunya sangat tidak etis mengingat agama atau kepercayaan merupakan hak individu yang wajib untuk dihargai tanpa bisa diganggu oleh pihak manapun. Namun demi kepentingan untuk mempermudah akses, terpaksa beralih ke kepercayaan yang telah diakui bersama. Honestly, aku tidak bermaksud untuk mengiring opini publik ya teman-teman. Aku hanya ingin share aja kalau belajar antropologi itu bisa membuka mata kita terkait permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi saat ini. Sebagai makhluk hidup yang tidak bisa hidup sendiri dalam artian selalu melakukan kontak sosial, maka sudah sepatutnya kita untuk sadar kalau Indonesia butuh ilmuwan-ilmuwan sosial.
Selain itu temen-temen, antropologi juga mengajarkan kita untuk hidup damai dalam perbedaan. Kita hidup dan berososial masyarakat bukan hanya islam dengan islam, kristen dengan sesama kristen, tapi kita hidup dengan masyarakat yang beragam. Ada Islam, Krsiten, Hindu, Budha, Minang, Sunda, Jawa, Batak, Papua, Dayak, serta orang-orang dengan kepercayaan agama lokal. Hidup rukun dan tentram dalam perbedaan itulah Indonesia menjadi unik di mata dunia. Jangan sampai kita menodai hal tersebut dengan bersikap etnosentris yang berlebihan sehingga merasa pahamnyalah yang paling benar. Bahaya, jangan sampai Indonesia jadi terpecah belah persatuannya. Maknailah Bhinneka Tunggal Ika sedalam-dalamnya.
Jadi, apakah teman-teman tertarik untuk mempelajari antropologi? Sekian dari tulisan saya kali ini. Wassalam.
Titip salam untuk keluarga dirumah ya hehe. Skip.
Ada video bagus nih mengenai Antropologi, teman-teman.
Note : Bagi teman-teman
yang masih kurang paham mengenai antropologi atau kiranya tidak sependapat
dengan aku terkait tulisan ini, bisa tinggalin komentarnya di bawah post ini
atau menghubungi aku via emali fajaradims@gmail.com.
Biar nanti kita bisa sama-sama belajar. Terima kasih sudah membaca. Have a nice
day!!!


0 komentar