1000 KISAH 100 KENANGAN 10 HARI PERJALANAN DALAM 1 KELUARGA DUSUN LEBAK MUNCANG (part 1) : Awal Kisah Perjalanan

Agustus 19, 2018


Hello. Apa kabar teman pembaca semua ? Kembali lagi dengan saya yang kali ini akan membagikan sebuah pengalaman tak terlupakan selama 10 hari lamanya di Dusun Lebak Muncang. Terdapat begitu banyak kenangan disini (red: dusun Lebak Muncang) mulai dari bermain dengan anak-anak, menikmati udara dingin khas puncak Bogor, melakukan intervensi terhadap warga setempat, perayaan 17 Agustus hingga pengalaman-pengalaman mistis. Penasaran terhadap setiap kisah perjalanan yang saya lalui ? Stay tuned terus ya karena begitu banyak kisah yang akan saya bagikan sehingga saya memutuskan untuk membagikannya dalam beberapa bagian karena akan terlalu panjang bila di rangkum menjadi satu tulisan. So, here we go !!

*****************

Setiap perjalanan kehidupan selalu menawarkan kisah tersendiri didalamnya yang membuat setiap insan individu merasakan sejatinya bahwa kehidupan ini tidak terlepas dari yang namanya social interaction.

Mengikuti kegiatan volunteer pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh FKM UI merupakan kegiatan volunteer pertama dalam hidup saya. Awalnya sempat ragu karena saya mahasiswa FISIP kemudian mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh FKM. Takut untuk susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Takut apakah nanti akan mendapatkan teman yang bisa di ajak ngobrol santai. Dan takut kalau seandainya nanti teman-teman dari FKM akan mengucilkan saya karena saya mahasiswa FISIP. Namun ternyata, hal tersebut hanyalah praduga yang tak bertuan. 

Perjalanan kegiatan volunteer FKM UI Peduli 14 kali ini tujuannya yaitu ke desa Rawabelut, Jawa Barat. Kenapa ? Karena desa ini di plot sebagai salah satu desa dengan angka stunting tertinggi di Jawa Barat dengan jumlah penduduk miskin desa sebanyak 1128 orang dan jumlah penderita gizi buruk sebanyak 39 orang. Desa Rawabelut terletak di Kabupaten Cianjur dengan akses jalan menuju Rawabelut tergolong sulit. Selama perjalanan akan ditemui jalanan bebatuan, tanjakan dan turunan tajam hingga sisi kiri dan kanan adalah jurang dalam. Namun begitu, sepertinya hal tersebut seimbang karena selama perjalanan teman-teman akan disuguhi pemandangan indah khas desa dengan hamparan sawah hijau yang luas, pepohonan rimbun nan tinggi, kicauan burung seperti sedang bernyanyi hingga udara sejuk khas puncak Bogor.

09 Agustus 2018. Adalah hari keberangkatan menuju desa Rawabelut. Sebelumnya para volunteer telah dibekali materi terkait penyuluhan yang akan dilakukan setibanya di masing-masing dusun dan membagi para volunteer menjadi 3 kelompok. Saya bergabung dengan kelompok 2 yang nantinya akan ditempatkan di dusun Lebak Muncang. 

Pagi itu pukul 07.00 WIB para volunteer telah berkumpul di FKM untuk persiapan keberangkatan menuju Rawabelut. Ya seperti biasalah, pasti selalu saja ada yang telat. Saya sendiri pun tiba di titik kumpul pukul 07.45 ha ha ha ... Semua yang terlibat dalam kegiatan FKM UI Peduli 14 baik itu panitia maupun volunteer pagi itu prepare barang bawaan menuju bus masing-masing. Terdapat 3 bus yang sesuai dengan jumlah kelompok volunteer. Barang pertama yang dimasukkan adalah barang-barang keperluan intervensi atau bahasa sederhananya adalah penyuluhan. Seperti alat peraga cuci tangan, gosok gigi, kesehatan reproduksi maupun barang intervensi lainnya. Setelah semua barang keperluan penyuluhan sudah masuk ke dalam bus, barang selanjutnya adalah barang keperluan rumah tangga untuk kebutuhan hidup anggota kelompok selama 10 hari kegiatan seperti wajan, rice cooker, sembako, galon isi ulang, kompor, tikar hingga gelas dan piring. Setelah semua barang rumah tangga sudah masuk, barang selanjutnya adalah barang bawaan pribadi volunteer

Sebelum keberangkatan, kami, semua volunteer dan panitia maupun individu yang terlibat dalam kegiatan FKM UI Peduli 14 ini foto-foto dulu gengs. 


FKM UI Peduli 14 full tim

Anggota kelompok 2 full tim 

09.30 WIB adalah waktu keberangkatan. Setelah semua barang sudah dimasukkan ke dalam bus masing-masing kegiatan selanjutnya adalah briefing yang dilakukan oleh panita terhadap volunteer terkait kegiatan yang akan dilakukan nanti. Setelah itu dilanjutkan dengan doa bersama agar selamat selama perjalanan dan kegiatan intervensi berjalan dengan lancar. 

Gak ada hal aneh sih selama perjalanan. Bukan hal aneh lagi kalau geng kursi bagian depan bus selalu di isi dengan orang-orang yang tidur dan geng bagian kursi belakang di isi anak-anak yang suka bikin ribut ha ha ha and you know lah saya ada di geng bagian mana.

Perjalanan menuju Rawabelut harus di tempuh dengan 3 kali naik kendaraan. Rombongan volunteer pertama tama akan naik bus dari FKM UI menuju Gunung Mas, puncak Bogor. Kemudian di sambung lagi menggunakan angkot dari Gunung Mas menuju daerah Loji. Kemudian dilanjutkan lagi dengan menggunakan mobil pick up dari Loji ke desa Rawabelut. Naik turun dan ganti kendaraan sih gak masalah gengs. Yang jadi cobaannya itu adalah ketika loading barang dari satu kendaraan ke kendaraannya gengs. Subhanallah barang-barangnya pada berat semua. But, ya namanya juga akan melakukan misi suci pengabdian masyarakat, harus tetap semangat dong. Iya nggak ? 

Tepat pada pukul 13.00 WIB saya dan rombongan kelompok 2 lainnya tiba di lokasi, yaitu di dusun Lebak Muncang yeeaaayyy. Dusun saya ini berada persis di depan gerbang masuk desa Rawabelut. Kemudian turun lembah sekitar 10 menit baru sampai di dusun kelompok 1, yaitu dusun Cipari. Dan turun lembah lagi barulah sampai di dusun kelompok 3 yaitu dusun Cipeteuy. Jadi urutannya, dusun kelompok 2 (Lebak Muncang), dusun kelompok 1 (Cipari) dan dusun kelompok 3 (Cipeteuy).

Jujur, saya sangat bersyukur sekali ditempatkan di dusun Lebak Muncang. Karena dusunnya terletak di sekitaran kaki gunung sehingga air yang di dapat langsung dari sumber mata air gunung yang bersih. Air di dusun ini meskipun menurut warga sudah 1 bulan lebih tidak turun hujan, namun air nya tetap melimpah. Cukup untuk mengaliri sawah yang luas dan menopang kehidupan warga dusun Lebak Muncang selama musim kemarau. Teman-teman saya yang di dusun Cipari dan Cipeteuy banyak yang mengatakan kalau kekurangan air. Kalaupun ada, airnya keruh. Air bersih seperti barang berharga di dua dusun tersebut. 

Last but not least, i wanna show u something nih gengs. Tempat MCK ter-dabes menurut tuturan anggota kelompok 2 selama di dusun Lebak Muncang. Namanya adalah kamar mandi biru. 

Kamar Mandi Biru
Kamar mandi biru terdapat empat bagian bilik kamar mandi. Dua di depan dan dua lagi di belakang. Spot favorit saya ada di bilik kamar mandi belakang. Kenapa ? Ini alasannya


Spot bilik kamar mandi favorit saya
Ketika selesai mandi terutama di pagi hari, teman-teman akan disuguhi pemandangan yang sangat indah. Good Morning Sunshine. Teman-teman akan melihat hamparan pemandangan sawah bertingkat yang luas nan hijau dan perbukitan yang menjulang tinggi di tambah aroma segar pagi hari akan menyambut hari-mu. Saya selalu menggosok gigi dengan menghadap ke sawah dan melihat bapak-ibu petani di sawah dan menghirup aroma segar. Sungguh teman-teman, kamu akan merasakan kebahagiaan tersendiri ketika berada di spot favorit saya ini. Benar-benar pemandangan desa yang luar biasa indah tanpa hiruk pikuk macetnya kota. Teman-teman akan menemukan ketenangan jiwa bila berada disini. Sembari menunggu teman saya yang lainnya selesai mandi, saya biasanya duduk di depan kamar mandi tersebut dan berjemur di bawah cahaya matahari pagi sembari menikmati pemandangan indah di depan mata saya yang sayang kalau tidak dinikmati. Saya merasakan tubuh saya hidup kembali dan jiwa saya terbakar oleh api semangat untuk menjalani aktivitas di hari itu. Percayalah teman-teman, jauh dari kehidupan kota dan tinggal di desa tidak seburuk yang selama ini kau bayangkan. Jauh dari sinyal handphone, membuat kamu akan tersadar bahwa selama ini terdapat dunia indah yang tidak akan kamu temui di dunia maya nan semu itu.

*****************

Sekian dulu gengs mengenai awal dari perjalanan kisah 10 hari di dusun Lebak Muncang ini dalam kegiatan FKM UI Peduli 14. Selanjutnya masih akan banyak lagi kisah-kisah yang akan saya bagikan kepada teman pembaca semua nantinya dibagi ke dalam beberapa bagian. Stay tuned terus ya. Semoga teman pembaca semua diberikan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin. Dadaaah. Sampai berjumpa kembali dengan tulisan saya berikutnya. 

You Might Also Like

0 komentar