Pages

  • Home
  • Beranda
facebook instagram linkedin

Pasukan Semut

    • Home
    • About Me
    Halo para pejuang PTN yang sedang membutuhkan asupan energi berupa semangat ataupun motivasi untuk mengejar mimpi dan merajut asa agar diterima di Perguruan Tinggi impian.

    Kali gue mau berbagai pengalaman dan perjuangan untuk menggapai mimpi gue yaitu kuliah di universitas impian. Ada banyak sekali rintangan, hambatan maupun kisah menarik yang gue hadapi ketika disaat gue menggapai mimpi tersebut. Bayangin seorang anak kampung yang tinggal di kota kecil sebut saja kota Painan yang dengan seenaknya saja bermimpi untuk bisa merantau dan kuliah di Pulau Jawa. Apa gak gila?

    Well, tak lengkap rasanya kalau gue gak memperkenalkan diri. Nama gue Fajar Adi Maulana. Gue berumur 18.5 tahun dan saat ini masih mencari pasangan hidup (baca: jomblo). Oh iya, jangan lupa siapin segelas susu atau kopi hangat ketika baca cerita gue ini ya, boy. Soalnya ini akan menjadi cerita yang saaangaaaat panjang untuk disimak. Ada begitu banyak kisah yang akan gue bagi ke kalian, boy. Kenapa gue manggil kalian para pembaca dengan sebutan “Boy”? Bukan karena sinetron boy si anak jalanan ya tapi ini karena gue mau seperti di Film Laskar Pelangi yang masuk PTN impian mereka lalu setelah lulus mereka lanjutin kuliah S2 ke Prancis. Tapi gue gak mau S2 ke Prancis. Gue udah ada target mau S2 ke Inggris biar sekalian  nonton pertandingan klub sepakbola kesayangan gue, Chelsea. Oh iya, sebutan “boy” di cerita gue ini buat pembaca bergender cewe sama cowo kok. Jadi gak ada kesenjangan gender hehe.

    Sebenarnya gue bingung sih mau cerita dari mana. Soalnya kalau dari awal masuk SMA gue udah punya target mau kuliah di mana. Tapi ya setelah dipikir-pikir, kalau ceritanya dari awal masuk SMA, ceritanya bakal kepanjangan dan membuat pembaca menjadi bosan. So, gue putusin akan bercerita dari awal gue masuk kelas 3 SMA. So, enjoy it!!!
    ........................................
    Kelas 3 adalah masa di mana semua murid SMA merasakan kegalauan dan kesibukkan yang hebat. Sibuk karena di kelas 3 harus lebih mempersiapkan diri untuk ujian try out, ujian sekolah, ujian praktek dan tentunya Ujian Nasional. Kelas 3 juga galau karena harus mikirin mau lanjut kuliah di mana, jurusan apa, jurusan ini cocok gak ya sama gue? Jurusan ini prospek kerjanya gimana ya? Jurusan itu banyak cewe atau cowo ganteng dan cantik gak ya? Duh, orang tua gue gak ngebolehin di PTN A, gue gak boleh jauh-jauh dan masih banyak lagi permasalahan yang di hadapi siswa/i yang sedang menempuh pendidikan di kelas 3. Tak terkecuali gue. 

    Sumpah, gue mikirin kuliah sampe berbulan-bulan lamanya. Gue gak suka Matematika, Fisika maupun Kimia. Gue cuma suka Biologi hahaha. “Gimana kalau gue pindah ke ips ya? Tapi gak kuat belajar pelajaran ips dari awal lagi” pikir gue. Pertanyaan seputar itu yang gue berputar di otak gue hampir tiap hari, tiap malam dan tiap waktu sampe berbulan-bulan lamanya.

    Seiring berjalannya waktu, gue masih blom jelas nasibnya dan belum menentukan akan memilih Univeritas apa. Temen-temen gue udah dengan enteng bilang “Gue mau ke PTN A”, “Gue mau masuk FK aja deh”, “Gue mau ke UI aja biar sekalian merantau”. Boy, mereka ngomong kek gitu di depan gua. Nyesek rasanya karena gue blom tahu mau lintas jurusan ke IPS atau gak, mau kuliah di PTN mana atau mau nganggur dulu setahun atau gak.

    Dulu sewaktu gue masih kelas 1-2 SMA, semangat gue menggebu-gebu untuk masuk FKH IPB dan jadi dokter hewan. Tekat gue itu selalu gue simpan sampai ada kakak kelas yang bilang “Kalau udah kelas 3, gak mungkin kamu masih tetep mau FKH karena di kelas 3 adalah masa masa dimana semua pelajar merasakan kegalauan yang hebat”. Tahu gak gue bilang apa? Gue jawab “Hehe insyallah aku tetep mau masuk FKH bang”. Kenapa gue sampai mau masuk FKH? Gini ceritanya.

    Jadi waktu itu gue punya seekor kucing sebut saja namanya Mpuuss. Gue sayang banget sama si Mpus ini karena dia selalu menemani gue tidur. Tiba-tiba gue kaget karena si mpus sakit berhari-hari. Otomatis gue sedih coooyyyy. Gue khawatir sama keselamatan dan kesehatan si mpus. Gue gak mau kelihangan si mpus. Dari situlah gue inisiatif untuk searching Google tentang bagaimana caranya nyembuhin penyakit si mpus. Setelah searhing berhari hari, akhirnya gue menemukan cara untuk ngobatin si mpus. 

     Setelah gue praktekin akhrirnya si mpus sehat lagi. Badan si mpus yang dulunya kurus banget sekarang udah gendut lagi. Yeee gue senang bangeetttt. Setelah kejadian itu, gue bertekad bahwa gue harus jadi seorang dokter hewan biar bisa ngobatin semua binatang yang gue temuin ntah di itu di jalan atau ada orang yang minta pertolongan seorang dokter hewan. Mimpi dan hasrat tersebut membuat gue menjadi cinta sama IPB dan FKH. Setiap malam gue selalu liatin FKH IPB di Youtube sampai tengah malam. Tahu gak boy, gue selalu terbawa mimpi ketika gue tidur dan mimpinya itu gue lolos di FKH IPB dan itu gue mengalamaninya sampai 3 hari berturut-turut.

    Pada saat liburan sekolah kelas 2 SMA semester 2 gue berangkat liburan ke Bandung yaitu ke tempat abang gue kuliah di salah satu PTS di daerah DU, Bandung. Hari ke-3 liburan, gue mutusin pergi ke IPB karena abang gue punya temen kuliah di IPB sekalian jalan-jalan liat kampus idaman hehe. Ini foto-foto gue di IPB.




    Berkunjung ke Universitas impian memang bikin jiwa gue menjadi tambah bersemangat karena gue ngikutin pengalaman hidupnya Sabda (Founder Zeniu.net) yang berkunjung ke ITB untuk menambah semangat dan motivasi untuk belajar.
    .......................................
    Singkat cerita, sudah memasukin awal semester 2 di kelas 3 SMA. Ini artinya adalah para siswa/i di seluruh Indonesia mulai menyibukkan diri ntah itu persiapan ujian praktek, UN, SBMPTN atau tes untuk angkatan seperti masuk polisi ataupun tentara.

    Para alumni sekolah gue yang kuliah di masing-masing PTN datang silih berganti untuk mempromosikan PTN-nya. Gue selalu hadir di setiap promosi kampus tersebut karena bagi gue, pertemuan yang paling berharga itu adalah disaat pertemuan yang tidak kita hadiri.

    Awalnya gue memang masih menyimpan hasrat untuk masuk FKH tapi lama kelamaan setelah mengikuti acara bedah kampus yang silih berganti ke sekolah, gue menjadi ragu. Ternyata apa yang di bilang kakak kelas dulu memang terbukti. Gue galau dan bimbang. Rasanya gue pengen masuk ke semua jurusan-jurusan kuliah itu dalam satu waktu. 

    Secuil hasrat masih gue simpan di lubuk hati yang paling dalam untuk bisa merajut asa masuk IPB dengan menghadiri acara bedah kampus dari IPB yang bernama IGTS (IPB Goes To Sekolah) yang bertempat di Auditorium Universitas Andalas. 

    Acaranya ramee banget sumpah anjiirrr. Gue bilang dalam hati “Ya Allah, mereka saingan gue masuk IPB. Yang disini aja udah banyak apalagi yang di luar ini. Lolos kan hamba ya Allah”. Gue masih nyimpen foto saat acara IGTS, lho hehe.


    Skip Skip Skip !!!!

    Akhirnya pendaftaran untuk SNMPTN pun datang. Peraturan SNMPTN di tahun 2016 memang sedikit berbeda karena sekolah yang akreditasi A mendapat jatah 75% dari total siswa ipa/s untuk mendaftar. Sekolah akreditasi B mendapat jatah 50%. Akreditasi C dapat jatah 25% dan sekolah akreditasi lain-lain dapat jatah 10%. Padahal peraturan tahun sebelumnya itu SMA dengan Akreditasi A dapat jatah 100% semua siswanya untuk mendaftarkan diri di jalur SNMPTN. 

    Untungnya gue jadi siswa di sekolah berakreditasi A. Gue masuk dalam 75% siswa yang dapat jatah mendaftarkan diri di SNMPTN. Yeay gue gembira banget. Kemudian SMA gue membuat siswa-siwa berdasarkan nilai mereka dari Semester 1 sampai dengan Semester 5. Tujuannya agar para siswa tahu dimana posisi dirinya sendiri dan "lawan" saat daftar di SNMPTN nanti. 

    Coba tebak gue peringkat berapa? Gue peringkat 188 cooyy haha. Gue udah menyerah dengan SNMPTN. Gue gak begitu berharap lagi sama SNMPTN setelah gue tahu temen sekelas gue juga mau daftar di FKH IPB lewat jalur SNMPTN.

    Gue bingung mau ambil jurusan apa di SNMPTN. Akhirnya gue curhat sama abang gue yang di Bandung. Gue bilang ke abang kalau gue takut ambil FKH IPB. Alesannya temen sekelas juga ambil itu trus takut juga kalau seandainya gak di terima di SNMPTN, gue malah lanjut kuliah di swasta which is gue gak mau. Lo tahu gak abang gue bilang apa? Baca aja di ScreenShot di bawah ini, boy hehe



    Kalau diartikan ke Bahasa Indonesia kira-kira seperti ini:
    ·     * Screen Shot pertama : Haha jangan seperti itu njen. Nanti gak maju maju kamu. Ayah pun juga gak bakal kecewa kalaupun anjen kuliah di Swasta. Cuma kalau anjen sudah masuk dunia perkuliahan, anjen harus jaga kepercayaan ayah, dah itu aja. Waktu abang kuliah di Unikom, Ayah gak pernah sama sekali kecewa sama abang. Malah ayah suka banggain abang ke kawan-kawan Ayah kalau abang kuliah di Bandung. Tahu gak? Ayah itu pengen sekali anak laki-lakinya merantau dan kuliah ke luar Sumatera.
    ·      *  Screen Shot ke dua : Jadi Anjen sekarang gak usah pikirin mau lulus atau gak, yang penting anjen mau dan niat untuk kuliah di luar (Sumatera). Anjen sekarang pilih tempat kuliah, setelah itu anjen kasih liat ke ayah. Bilang ke ayah “Ini pilihan anjen yah. Mudah-mudahan anjen lulus jalur undangan. Doa kan anjen yo yah”.

    Gue nangis baca pesan bbm dari abang gue. Kalau ada orang yang berpengaruh dalam hidup gua selain Ibu-Bapak, gue bakal jawab “abang gue”. Fyi, anjen itu nama kesayangan gue di keluarga haha.

    Well, setelah curhat sama abang sekian lama akhirnya gue mutusin tetep ambil FKH tapi di PTN lain. Pilihan gue waktu itu : 1. FKH UB 2. Psikologi Unand dan 3. Peternakan Unand.

    **********

    Singkat cerita, pengumuman SNMPTN lama banget serasa lagi digantungin sama SNMPTN boy. Gimana nggak, berbulan-bulan lamanya harus menunggu hasil SNMPTN. Di sela-sela waktu nungguin pengumuman SNMPTN, setelah liburan pasca Ujian Nasional gue berangkat ke Bandung untuk liburan dan tes masuk STAN. Oh iya, selama Ujian Nasional gue belajar pake Zenius.net aja loh dan itu sangat berpengaruh sekali hihi.

    Setelah berbulan-bulan lamanya menunggu pengumuman, akhirnya waktu itu pun tiba. Pengumuman SNMPTN dimajuin 1 hari yang seharusnya pengumuman bisa di lihat tanggal 10 Mei 2016, akhirnya di majuin menjadi tanggal 9 Mei 2016 pukul 13.00 WIB. Semalam sebelum pengumuman gue coba muter  Juz Pertama Al-Qur’an di Youtube biar hati gue tentram dan tidak deg-degan. Tak lupa juga gue berdoa sama yang Tuhan sepanjang waktu biar di lulusin. Apa doa nya gak usah gue kasih tau ya boy. Takut ria hahahhaha.

    Teeeeet!!! Tepat pukul 13.00 WIB. Pengumuman SNMPTN sudah bisa di cek. Banyak temen-temen gue yang lolos. Gue turut bahagia. Banyak temen-temen di grup belajar di Line yang juga dapat UI, UGM, UNDIP dan PTN favorit lainnya. 

    Gue gak berani liat pengumuman SNMPTN, boy. Akhirnya gue minta restu sama ayah saat mau buka pengumuman SNMPTN. Gue bilang gini ke ayah “Assalamu’alaikum yah. Pengumuman snmptn udah bisa di buka jam 1 siang nanti yah. Doain anjen biar lulus yah. Tapi anjen juga minta maaf yah kalau anjen gak lulus. Anjen janji akan belajar lebih serius, lebih giat dan lebih rajin suapaya anjen nanti bisa lulus di Universitas Negeri yah”. 

    Trus Ayah gue bilang gini “ Nggak Anjen, ayah gak bakal kecewa gimanapun hasilnya nanti. Semoga anjen lulus ya. Aamiin”. Sumpah, gue jadi pengen nangis. Gue takut bikin ayah kecewa, takut karena cuma tinggal gue harapan satu-satunya di keluarga untuk kuliah di kampus Negeri. Saudara gue yang lainnya pada kuliah di Swasta. Gue gak mau Swasta, gue gak mau bikin keuangan ayah minus lagi, gak mau bikin ayah capek capek sana sini berkeliaran berhutang demi uang kuliah anaknya. Gue pengen nangis seketika itu juga.

    Setelah gue coba memasukan nomor peserta serta tanggal lahir, gue tekan enter daaann.... tadaaaaa


    Ucapan maaf yang gue dapet, boy. Gue sedih tapi gak lama karena malamnya gue udah doa sama Tuhan untuk menguatkan gue ketika lihat pengumuman. Bahkan masih bisa main game Dota setelah liat hasil dan ketawa. Gue Cuma sedih karena teringat ayah. Gue bilang ke ayah kalau gue gak lulus SNMPTN dan ayah Cuma bilang “Gapapa Anjen. Ini bukan akhir dari segalanya. Anjen yang semangat. Jangan putus asa”.

    Besoknya gue lihat di grup Facebook sekolah. Saat pengumam SNMPTN, sekolah gue membuat daftar siswa/i yang lolos snmptn dan gue tiba-tiba nyesek. Nyesek karena liat temen sekelas gue yang daftar FKH IPB lolos seleksi SNMPTN. Gilak!! gue pengen nangi dan lansung down saat itu juga. Gak ada kata-kata yang keluar dari mulut gue alis terdiam 1000 bahasa. Hari itu benar-benar menjadi hari yang paling kelam di hidup gue. Sejak saat itu gue bertekad bahwa gue harus belajar lebih keras lagi. Harus sungguh-sungguhgar a bisa kuliah di Universitas Negeri dan bikin ayah serta keluarga besar bangga. 

    Di Bandung ada sebuah pasar yang kusus menjual kumpulan soal-soal SBMTPTN yang murah banget, sebut saja pasar Palasari. Gue berangkat ke pasar tersebut bersama abang gue. Jujur, gue sayang banget sama abang gue yang satu ini. Beliau sering nemenin gue kemanapun gue butuhkan. Misal, beliau rela anterin gue Bandung-Cimahi cuma buat registrasi peserta tes masuk STAN. Kami berangkat subuh-subuh. Bayangkan gimana dinginya? Mana pake acara nyasar gara-gara bang Ahlan sok-sokan tahu alamatnya hahaha.

    Perjuangan pun dimulai. Gue cuma bermodalkan 2 buku SBMPTN (fokus materi dan kumpulan soal-soal) yang gue beli di pasar Palasari, voucher Zenius.net yang gue beli untuk jangka waktu satu tahun serta bermodalkan tekat, niat, usaha, nekat serta doa semua anggota keluarga gue. Gue gak bimbel sama sekali karena gue sadar bagaimana kondisi keuangan ayah gue saat itu. Kakak gue lagi menjalani S2 di Universitas Negeri Malang sementara abang gue lagi menempuh S1 di salah satu PTS di Bandung. 

    Udah pasti itu semua butuh biaya besar dan gue mutusin untuk tidak bimbel. Banyak orang yang meragukan gue karena gue gak bimbel. Gue cuma bilang “Bimbel gak menentukan kita lolos apa gak. Bimbel Cuma sebagai alat pembantu saja. Percuma juga bimbel kalau emang kita nya gak niat belajar ya percuma saja”. 

    Tiap hari gue belajar sambil ditemenin sama Zenius.net. Gue harus mengejar ketertinggalan gue karena gue mutusin untuk lintas jurusan ke Soshum. Gue sempat ragu melihat banyaknya konten video yang harus dilahap untuk bisa menguasai Soshum. Tapi karena emang gue udah bertekad dan bermental baja akhrinya gue melahap itu semua konten video pelajaran Soshum. 

    Awalnya gue yang gak ngerti Sosiologi, Geografi dan Ekonomi akhirnya gue jadi senang belajar pelajaran tersebut. Gue jadi jatuh cinta sama Soshum apa lagi sama sosiologi. Kalau sejarah, alhamdulillah gue emang suka sejarah sejak smp karena (Alm) ibu dulunya guru Sejarah di SMP dan mungkin turun ilmunya ke gue hehe.

    Selain itu, gue juga gak mau ketinggalan informasi seputar dunia perkuliahan atau bagaimana rasanya jadi mahasiswa. Gue banyak follow akun-akun Official seputar dunia kuliah di Line dan itu sangat membantu gue. Di OA (Official Account) tersebut gue banyak mendapatkan dorongan motivasi serta pengetahuan tentang dunia perkuliahan. Nih gue bagi foto foto quotes yang gue save untuk menambah motivasi belajar gue. Setiap gue lagi down, gue selalu lihat quotes tersebut dan membuat gue jadi termotivasi lagi. 





                
    Jatuh bangun selama belajar persiapan SBMPTN telah gue rasakan. Mulai dari down karena soal SBMPTN yang susah ataupun gue suka lupa sama materi-materi yang ada. Gue juga pernah su’dzon sama Allah. Serius! yang itu jangan lakuin, boy. Kita boleh down, boy. Tapi jangan pernah berburuk sangka sama Tuhan.
                
    Ini bukan masalah berapa kali lo terpuruk dan kehilangan motivasi ketika belajar tapi ini masalah apakah lo sanggup untuk bisa bangkit kembali setelah terjatuh? Gak usah dengerin orang yang selalu menjatuhkan mu, boy. Kau cukup belajar saja. Kau cukup berusaha dengan sekuat tenaga untuk bisa bangkit lagi dari keterpurukan. Masa depan adalah untuk orang-orang yang mempersiapkannya. Masa depan untuk orang-orang yang berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya. Ingat pesan gue, boy!!!

    *******                                        

    H-2 tes SBMPTN. Gue mendapatkan lokasi tes di Universitas Andalas, Padang. Terima kasih banyak untuk kakak kelas sekaligus sahabat sebut saja namanya Ihsan Kurnia dan Yogi Saputra yang sudah gue repotin selama gue nginap di kost mereka. Di kost merekalah gue menginap untuk beberapa hari hingga menuju hari tes SBMPTN. 

    Oh iya ada hal miris sekaligus momen yang gak mungkin gue lupakan selama gue nginap di tempat mereka. Waktu itu sekitar pukul 2 pagi. Gue yang biasanya suka begadang akhirnya berimbas susah tidur padahal jam 9 pagi gue udah harus berangkat untuk tes SBMPTN. Akhirnya gue sama bang Yogi mutusin untuk makan karena kami sama-sama lapar. Gilaaa, rupanya nasi cuma cukup untuk setengah piring, boy. Alhasil nasi itu yang kami bagi dua karena gak ada pilihan lain saking laparnya. Eh ternyata oh ternyata, tak cuma sampai disitu. Air galon ternyata hanya cukup untuk gelas kecil. Kami berdua ngakak karena gak tau harus ngapain lagi. Kami yang saat itu kepedesan gak bisa berpikir jernih lagi. Akhirnya gue mutusin untuk meminum air kran di bak mandi agar pedas di mulut jadi hilang.

    Hari itu, gue cuma bisa tidur 2 jam. Ngantuk?. Alhamdulillah gak karena gue sudah biasa begadang. Saat mau tes SBMPTN gue menghubungi semua anggota keluarga gue termasuk ayah. Gue chat mereka satu-satu “Assalamu’alaikum bang, kak, ayah.. anjen sekarang udah di dalam kelas untuk tes SBMPTN. Doakan anjen biar ujian nya lancar ya”. Alhamdulillah selama ujian berlansung, gue gak mendapatkan rintangan yang berarti karena sebelumnya gue udah baca tulisan Mas Glen untuk mengatur strategi ketika menghadapi Tes SBMPTN. Kurang lebih seperti ini :


    Temen temen bisa baca artikel nya di sini Tips Menjawab soal Ujian dengan efektif

    *******
    Setelah tes SBMPTN, gue masih blom bisa santai. Masih ada tes yang harus gue persiapkan yaitu tes SIMAK UI, tes yang kata sebagian orang horor karena tingkat kesulitan soal di atas SBMPTN. 

    Oh ya, sedikit cerita. Ketika gue daftar SIMAK UI saat itu kondisi keuangan gue lagi menipis. Gue cuma punya duit 500 ribu di dompet. Kalau gue daftar SIMAK UI gue gak bisa daftar PTS Telkom dan gue sama abang gak akan bisa makan selama berhari-hari karena duit abang gue saat itu juga lagi habis. Ayah ngirim uang hanya cukup untuk makan kami berdua saja dan ayah juga gak ngirim duit untuk daftar perguruan swasta di Bandung. 

    Trus tiba-tiba abang gue bilang gini “Ya sudah, daftar SIMAK aja. Ambil 5 jurusan karena peluang keterima jadi bertambah. Soal makan, gampang. Nanti abang coba cari pinjam uang sama temen. Yang penting kuliah dan masa depan anjen nomor satu”. Gue terharu sama pengorbanan yang abang gue lakuin. Akhirnya gue meng-iya kan dan daftar SIMAK UI.

    Perjuangan gue saat belajar SIMAK lebih besar dari pada gue belajar untuk SBMPTN karena setiap gue bahas-bahas soal SIMAK di buku, yang gue dapatkan adalah nilai gue minus di setiap mata pelajaran. Itu adalah saat dimana gue mengalami down banget. Gue udah menyerah sama keadaan. Gue stres sampai gila. Gue udah gak berharap lagi. 

    Gue banting semua buku yang ada di meja. Praak!!! Semua buku jatuh karena gue banting dengan keras. Gue memutuskanuntuk menyudahi belajr malam itu. Gue lanjut main hp dan liat story temen-temen di BBM. Saat itu temen gue sekaligus gitaris di band gue masang DP (Display Picture) kayak gini; 


    Seketika gue terdiam. Gue pengen nangis. Gue menyesal karena sudah menyerah. Tak seharusnya gue menyerah saat ini. Gue berterima kasih banget sama temen gue itu. Akhirnya gue kembali meraih buku itu dan belajar lagi.
                
    Saat tes SIMAK, gue di anterin sama Ayah karena lokasinya yang berada di kota Padang which is jauh dari rumah gue. Saat tes, kembali gue menghubungi semua anggota keluarga untuk mendoakan gue ketika ujian agar diberi kemudahan sama Allah.

    *******
          
    Akhirnya waktu itu pun tiba yaitu pengumuman kelulusan SBMPTN. Pengumuman kelulusan SBMPTN tepat berada di bulan suci Ramadhan. Gue manfaatin untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berdoa tanpa putus. Tak lupa juga mengaji selama bulan ramdhan. 

    Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengumuman SBMPTN selalu dimajuin ntah hari atau jam-nya yang dimajuin. Kali ini pengumumannya dimajuin menjadi pukul 14.00 WIB. Gue sudah pasrah dengan segala hasil yang akan gue terima. Gue gak berani. Gue udah berniat buka hasilnya disaat gue selesai sholat Ashar biar gak terlalu sedih saat dapat ucapakan MAAF lagi dari SBMPTN. 

    Banyak diantara temen-temen gue di grup belajar Line dan temen-temen di bbm yang nanyain gue lolos apa gak. Gue cuma jawab “Blom aku cek. Nanti aku cek sehabis sholat Ashar biar gue bisa sedikit tenang”. Banyak diantara temen-temen di grup belajar Line gue yang lolos seleksi. Ada yang lolos di UI, ITB, UGM dan PTN lainnya. Gue seneng liat mereka. 

    Setelah sholat ashar selesai akhirnya gue memberanikan diri untuk mencoba melihat hasil perjuangan gue selama ini. Dengan detak jantung yang berdebar kencang gue tetap mencoba untuk tenang. Setelah gue masukin nomor peserta dan tanggal lahir, gue tekan enter dan hasilnya ....

    Ya Allah, gue dapet ucapan maaf (lagi). Gue bener-bener gak bisa bilang apa-apa lagi. Ketika ayah nanya “Njen, udah liat hasil blom? Gimana?” gue jawab “blom waktunya yah. Anjen gak lolos”. Seketika itu raut wajah ayah lansung berubah. Ayah pasti sedih karena anaknya mungkin belum di takdirkan untuk berkuliah di PTN. 

    SBMPTN gue milih: 1) Ilmu Politik Unpad, 2) Hubungan Masyarakat Unpad, 3) Ilmu Sejarah Unpad. Pilihan yang cukup nekat mengingat gue adalah anak yang keluar jalur dari Saintek ke Soshum. Bodo amat!!! Gak penting orang bilang apa. Ketika mereka bilang mimpi gue ketinggian, gue malah berpikir kalau pemikiran mereka yang terlalu pendek. Mindset gue itu kalau pilihan kita tinggi otomatis semangat, motivasi dan etos kita untuk belajar juga ikutan tinggi.

    Temen-temen memberikan semangat ketika tahu gue gak lulus SBMPTN. Gue udah nyerah. Gue udah bisa nebak apa yang bakalan gue dapat ketika pengumuman SIMAK nanti. Pasti kata “maaf” lagi. Malam-nya, gue bener bener down. Akhirnya gue memutuskan untuk menyusun rencana jangka panjang yaitu nganggur dulu selama 1 tahun sembari bimbel dan nyiapin fisik untuk tes Polisi tahun depan. Gue juga berencana mau tes masuk Pilot di BIFA, Bali hehe.

    Jarak pengumuman SBMPTN dengan pengumuman SIMAK hanya beda 2 hari. Pengumuman SIMAK UI pun juga di majuin yang seharusnya pengumuman tanggal 1 Juli 2016 akhirnya dimajuin jadi tanggal 30 Juni jam 14.00 WIB. 

    Gue udah pasrah dengan apa yang akan gue dapatkan nanti. Gue memutuskan untuk lansung cek hasil. Kali ini gue gak ngasih tau siapapun termasuk keluarga kalau hari ini pengumuman SIMAK UI. Tak seperti pengumuman SNMPTN dan SBMPTN yang pasti gue kasih tau ke keluarga kalau pengumuman nya keluar. Gue sengaja gak kasih tau ayah karena gue takut mengecewakan ayah lagi.

    Setelah gue masukin nomor ujian gua dan gua teken “Cek hasil ujian” hasilnya .....


    Seketika gue teriak-teriak saking kagetnya. Itu artinya gue lulus di pilihan ke-2 karena pilihan pertama gue Ilmu Politik. Gue lansung nyamperin ayah yang lagi maen facebook di ruang tamu. Maklum siapa sih di jaman sekarang orang tua gak ikutan main facebook? Hehe. 

    Gue lansung bilang “Ayah, ayah, ayah Alhamdulillah anjen lulus di UI”. Ayah gue jawab “Mana, mana?” “Itu yah, coba liat”. Ayah gue lansung menunjuk tulisan di website pengumuman SIMAK UI dan ternyata bener gue lolos. Ayah lansung meluk gue dan mencium kepala gue. “Alhamdulillah njen. Ayah beneran gak nyangka bisa lolos di UI. Keren anak Ayah. Ayah bangga.” 

    Gue lansung meluk Ayah dan bilang “Yah, terimakasih banyak atas doa doa yang telah ayah berikan selama ini yah sehingga anjen lulus di UI." Satu satunya di anggota keluarga yang berkuliah di UI. Gue lansung sujud dipelukan Ayah dan nangis bahagia. Ayah juga ikutin nangis, lho hehe.

    Sebenarnya gue udah punya firasat bagus sih karena beberapa hari sebelum pengumuman SIMAK UI, kakak pertama gue yang S2 di UNM, Malang memberi kabar bahwa beliau bulan September mau wisuda. Seketika gue ingat saat gue dulu diumumkan lolos seleksi Forum Pelajar Indonesia. Saat itu kakak pertama gue juga ada di sebelah gue nemenin gue lihat hasil seleksi Forum Pelajar Indonesia. Agak gak nyambung sih tapi ya udah lah ya. 

    Sungguh saat itu adalah saat dimana gue paling bahagia. Gue gak bakal pernah bisa melupakan hari itu. Abang gua yang lagi main Dota di kamar juga gue kasih tau kalau gue lolos di UI. Setelah gue kasih tau ke teman-teman di Line, Facebook, Instagram, seketika mengalir dengan deras ucapan selamat dan terharu kepada gue karena setelah 4 tahun dari sekolah gue absen masuk UI. 

    Batrai hp gue yang awalnya full sampai low, gue masih balas satu persatu ucapan selamat yang orang-orang berikan kepada gue. Gue bener-bener gak nyangka bisa masuk Universitas negeri apalagi sekelas UI. Boy bayangkan, UI adalah tempat mini-nya Indonesia. Orang dari Sabang sampai Merauke bisa lo temui di sini. Semua orang bermimpi untuk bisa masuk UI dan gue adalah salah satu orang yang bermimpi akan hal tersebut tersebut dan akhirnya mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di Universitas terbaik di negeri ini.

    Pesan gue untuk kalian, boy. Jangan pernah kalian patah semangat ketika kalian gagal dalam satu hal. Andaikan gue udah menyerah ketika gue gak lolos SNMPTN, gue yakin pasti gue gak akan pernah bisa berkuliah di UI. Gue pasti gak akan pernah menulis cerita ini. Gue selalu kesal ketika abang gue bilang “Udah, kuliah di Sumbar aja. Kamu tuh pantes nya di situ. Bukan di Jawa”. Seketika gue lansung marah karena abang gue meremehin gue. Tapi itu gue anggap sebagai motivasi gue ketika belajar. 

    Gue selalu meletekkan abang gue sebagai dinding persaingan yang tak terlihat. Gue selalu berusaha untuk melampaui abang. Terkadang gue menang dan bisa melampaui abang gue dan terkadang gue hanya anak kecil yang baru mengerti kehidupan dan gagal melampaui abang. Sampai saat sekarang ini, abang adalah orang yang paling berjasa di hidup gue (selain Ayah tentunya). Tak terkira berapa kali dia sudah rela berkorban demi gue dan selalu memberi motivasi ke gue ketika lagi down.

    Oh iya gue mau bilang kalau gue juga punya orang-orang hebat selain abang gue. Yaitu bang Rizqo. Dia adalah temen abang gue yang berkuliah di Teknik Mesin IPB. Di kost beliau lah gue menginap untuk beberapa hari selama gue di liburan ke Bogor. Abang Rizqo juga ngajakin gue jalan-jalan mengelilingi IPB. Beliau juga sering jadi tempat gue curhat seputar dunia perkuliahan dan selalu memberikan motivasi ke gue untuk terus mengejar mimpi kuliah di Jawa. Hingga saat cerita ini di buat, gue masih sering bercerita kepada beliau.
                
    Tokoh selanjutnya yang paling berpengaruh adalah kakak ke 2 gue yaitu kak Dila. Dia adalah orang tersabar yang pernah gue temui. Gue selalu bentak-bentak dia, tapi dia tidak pernah bentak gue balik. Kakak gue ini sampe rela bangun pagi-pagi setiap subuh bikin nasi goreng untuk sarapan ketka gue Ujian Nasional dan itu bikin gue terharu banget.

    Boy, denger. Lo harus meletakkan mimpi lo setinggi mungkin karena walaupun lo terjatuh maka lo akan jatuh di antara bintang-bintang. Itu yang di katakan Presiden Pertama kita, Ir SOEKARNO. Kita mempunyai sebuah Otak. Jika lo terlalu takut untuk bermimpi, lantas apa gunanya otak yang lo punya itu? Bermimpilah selagi itu bisa dan berusahalah untuk bisa mewujudkan mimpi lo itu. 

    Semoga dari cerita yang gue bagi ini bisa di ambil hikmahnya, boy. Maafin juga atas kesalahan dalam penggunaan kata yang mungkin membuat para pembaca menjadi kurang berkenan. Gue juga minta maaf kalau kalau ada gue Typo, hehhe. 

    Gue ucapkan semangat para PTN hunter. Jangan lupa kalian harus terus bermimpi dan berusaha mewujudkannya. Salam dari anak Desa yang ranking 188 di sekolah yang dulunya anak IPA akhirnya pindah ke Soshum, yang selalu keluar masuk BK, selalu kena tegur sama guru karena sering bolos belajar tambahan untuk UN demi bisa belajar pake Zenius.net di rumah, yang selalu di remehin sama orang akhirnya bisa masuk UI. Tempat dimana orang-orang cerdas berada.

    Gue lupa cerita kalau gue juga daftar di STTN Batan jalur seleksi nilai rapor dan gue juga daftar PMDK-PN. Gue awalnya udah santai aja karena gue berpikir kalau gue bakalan lolos di STTN Batan karena gue dulunya juga salah satu Anggota Komunitas Muda Nuklir Nasional dan gue berpikir pasti STTN Batan menerima gue. Tapi karena gue mungkin terlalu sombong akhirnya gue gagal dan gak diterima. Gue juga gak lolos seleksi PMDK-PN. Memang, saat itu gue jarang berdoa karena dengan angkuhnya gue ngerasa pasti di terima. Allah marah sama gue karena kesombongan gue dan tidak meloloskan gue.
                
    Boy, jangan sesekali kesombongan hingap di hati lo karena itu hanya akan merugikan diri lo sendiri. Jangan pernah lo putus hubungan dengan sang Pencipta. Semakin jauh lo sama pencipta maka Dia juga akan menjauh dari lo. Hasilnya doa-doa yang selama ini lo panjatkan akan sia-sia dan lo cuma merasakan capek ketika berdoa. Percuma.

    Gue pernah baca quotes “Habiskan kegagalan mu dimasa muda sehingga kamu akan memetik keberhasilan di kemudian waktu”. Kalau gak salah seperti itu quotes-nya. Kalau gue salah, mohon di maafkan ya hehe. Jadikan kegagalan tersebut sebagai penyemangat lo untuk bisa terus berusaha. Bangkit dan bangunlah anak muda. Karena masa depan negeri ini ada di Pundak Kalian.

    Sebagai tambahan, disaat kalian lagi gak semangat bealajar, nih tips dari gue. Coba deh kalian baca-baca di Google tentang perjuangan orang-orang yang lolos di PTN. Ada banyak kok. Gue kalau lagi down, gue sering baca-baca cerita tersebut dan membuat gue jadi termotivasi lagi. Terus, tips selanjutnya ketika gue lagi down, gue sering tuh nontonin Youtube untuk liat-liat video Ospek universitas kayak OKK UI, MPKMB IPB, PPSMB UGM, OSKM ITB atau Prabu Unpad. Dengan editing yang super keren serta konten video yang wow, video-video ospek tersebut selalu sukses membuat gue menjadi termotivasi lagi. 

    Gue juga pernah sampai nangis liat video OSKM ITB. Itu sumpah, keren banget. Gue berujar dalam hati “Ya Allah, luluskan lah hamba di PTN di Jawa ya Allah, aamiin” dan doa tersebut akhirnya di kabulkan oleh Allah. Alhamdulillah. 

    Sekian dari gue. Maaf kalau ceritanya kepanjangan. Kan dari awal udah gue bilang, siapin fisik, stamina dan kopi untuk baca cerita gue ini haha. Akhir kata gue akhiri dengan Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatu. 

    Akhirnya sekarang bisa pake Jakun beneran hihihi
    Continue Reading
    Newer
    Stories

    About me

    Photo Profile
    Fajar Adi Maulana Mahasiswa Antropologi Sosial

    Seorang individu ambivert yang mencintai seni, musik dan literasi

    Lets be Friend

    • facebook
    • Linkedin
    • instagram

    Blog Archive

    • Januari 2021 (4)
    • Desember 2020 (1)
    • Agustus 2018 (1)
    • Januari 2018 (3)
    • Juli 2016 (1)

    Popular Posts

    • About Me
    • RASANYA MENJADI MAHASISWA (UI)



    facebook Twitter instagram linkedin

    Created by Fajar Adi Maulana modif from modif from | FISIP UI 2016

    Back to top